Review Zenfone 4
07.51.00
Langsung saja baca reviewnya dibawah ini.
Spesifikasi Zenfone 4
• GSM 850/ 900/ 1800/ 1900
• HSDPA 850/ 900/ 1900/ 2100
• Layar TFT 4.0 inci 480 x 800 pixel (~233 ppi)
• Android 4.3 Jelly Bean, upgradeable to 4.4.2 Kitkat
• Prosesor Dual-focus 1.2 Ghz Intel Atom Z2520
• GPU Powervr Sgx544mp2
• RAM 1gb
• Memori Internal 8 GB
• Kamera belakang 5 MP, 2592 x 1944 piksel autofokus
• Baterai 1200 mah
Paket Penjualan
• ASUS Zenfone 4
• 2 Baterai
• Charger
• Kabel data
• Manual
• Kartu garansi
Desain dan Body
Dasarnya ketiga bersaudara Zenfone memiliki konsep desain yang mirip. Untuk adik kecil ini Asus memberikan bodi yang seluruhnya terbuat dari plastik dan sesuai dengan nama yang digunakan ''Zen'', Zenfone 4 diberikan aksen garis-garis melingkar dibagian bawah tombol kapasitif. Ponsel ini memiliki dimesi yang pas digenggaman 124.4 x 61.4 x 11.5 mm dengan bobot 115 gram. Terlebih sudut yang melengkung dan tekstur bagian belakang yang kesat membuat genggaman tidak licin dan tidak usah takut tergores.
Bagian depan terisi dengan LED notifikasi yang kecil, earpiece, kamera depan, sensor proximity, layar 4-inci, dan tiga buah tombol Android kapasitif tanpa background light. Bagian belakang terisi dengan kamera utama dan speaker. Untuk keberadaan dua space microsim dan microsd harus membuka back spread dahulu. Untungnya dapat dilakukan tanpa harus mencabut baterai.
Sisi kiri ponsel terisi dengan tombol lock/power dan volume, sedangkan hanya port microusb di sisi kanan. Bagian atas terdapat port headset 3.5mm dan bagian bawah terdapat lubang mic.
Asus cukup dikenal sebagai manufaktur perangkat yang tidak pelit memberikan layar berkualitas baik. Salah satunya ASUS Zenfone 4 dengan layar 4-inci beresolusi WVGA ini, dimana hanya dibanderol satu juta saja, tapi layar dimiliki memiliki kualitas yang tergolong lebih baik jika dibandingkan kompetitor lain ditambah kaca Gorilla Glass 3 yang terkenal daya tahannya. Memang tidak bisa dikatakan sangat bagus tapi setidaknya mampu menampilkan tampilan layar yang tajam dan pewarnaan standard. ASUS juga menyisipkan aplikasi Splendid, yang memberi akses pengguna mengatur profil layar apakah ingin lebih kontras, general, atau preferensi lain secara manual. Kekurangan layar ini menurut kami hanya lapisan yang reflektif dan kurang mampunya layar menampilkan tampilan yang terang dibawah paparan sinar matahari (khas ponsel low-end).
Antarmuka
Biasanya phone Android murah nan convincing saat ini menggunakan prosesor MTK atau Qualcomm yang seri lama notwithstanding RAM 512mb saja. Tapi ASUS memberikan alternatif lain yaitu prosesor twofold focal point dari Intel dikombinasikan RAM sebesar ponsel mid-end yakni 1gb. Zenfone 4 menggunakan Jellybean 4.3 out of the box dengan janji redesign Kitkat 4.4.
ASUS kali ini terlihat serius dengan mengkostumisasi tampilan baru yang bernama Zenui. Antarmuka Zenui menurut kami merupakan kombinasi dari miui dan Lenovoui notwithstanding sedikit terlihat Bb10 di bagian lockscreen dan Senseui di tampilan contraption. Bukan hal yang buruk melainkan cara yang pintar mengambil sisi positif dari UI lain.
Zenui ingin memberikan pengalaman yang informatif dan kemudahan akses. Hal ini sudah terlihat di bagian lockscreen, dimana disediakan jalan pintas ke menu kamera, dial, dan sms. Ditampilkan juga informasi cuaca selain tanggal dan waktu, dan juga inspiration harian pengguna. Karena sudah Jellybean 4.3 maka pengguna juga bisa menambahkan contraption sesuai pilihan disini.
Masuk ke homescreen disediakan hingga maksimal 9 halaman yang dapat diisi berbagai device, envelope maupun simple course. Masuk ke drawer applications, tampilannya sebenarnya standar Android saja hanya penampilan yang di kustom sehingga terlihat lebih menarik.
Terdapat dua jendela yang berbeda jika melakukan gestur swipe kebawah dari bagian layar atas. Jika di domain kanan akan memunculkan quick flip untuk beberapa pilihan pengaturan, sedangkan jika di bagian kiri akan memunculkan jendela notifikasi.
Sejauh kami melakukan review, Zenfone 4 mampu mengerjakan tugas dengan cepat dan bebas slack. Antarmuka yang banyak kostumisasi juga tidak melambatkan works pergantian halaman-halaman. Dari 8gb inside memori yang diberikan, sekitar 4,6gb saja yang dapat dimanfaatkan, masih terbilang cukup untuk kelasnya.
Kamera
Zenfone 4 memiliki dua kamera, satu di depan dengan resolusi 0.3 MP (640x360 piksel) dan kemara belakang beresolusi 5mp (2592 x 1944) autofokus namun tanpa LED blast. Tidak semua fitur Pixel Master yang dimiliki kakak-kakaknya diturunkan, tercatat hanya mode-mode yang menggunakan pengolahan programming saja yang ada (Time Rewind, Smart Remove, Turbo Burst, Depth of Field, HDR, All Smile, Pencil Effect, Miniature Mode, Beautification, Selfie), untuk Low Light Mode absen karena membutuhkan modul kamera yang lebih baik. Meskipun begitu pengaturan yang diberikan tergolong lengkap.
Untuk kualitas hasil foto, saat kami coba di luar ruangan terlihat terang, pewarnaan normal, cukup tajam, namun bagian tengah kamera terlihat pinkish, sehingga untuk objek berwarna putih jadi tidak berubah warna. Hal yang sama juga dibawa ke dalam ruangan, objek putih menjadi ternodai warna pink.
Review Gallery ASUS Zenfone 4
Antarmuka kamera dan perekaman characteristic menyatu, oleh sebab itu disediakan dua tombol untuk foto dan characteristic. Saat melakukan perekaman characteristic juga dapat dibarengi pengambilan gambar dengan resolusi sesuai resolusi characteristic. Kamera 5mp di bagian belakang ini mampu melakukan perekaman hingga resolusi Fullhd 1080p yang disimpan dalam position Mp4 dengan ukuran yang tidak terlalu besar.
Media
Konten foto dan characteristic dikumpulkan di aplikasi Gallery yang tampilannya sedikit berbeda. Fitur yang ada sebenarnya standar Android, hanya saja ASUS melengkapi dengan kemampuan integrasi dari layanan online/berbasis awan.
Meskipun berada di kelas low end namun masalah pemutaran characteristic, Zenfone 4 terbilang handal karena mampu memutar gimmick bunch MKV hingga 720p dengan lancar, sayang saja tidak ada dukungan subtitle dan untuk structure AVI dan WMV harus menggunakan aplikasi pihak ketiga.
Terdapat dua aplikasi pemutar musik, pertama buatan Google dengan Play Music dan kedua buatan ASUS sendiri. Tidak ada yang spesial dari aplikasi pemutar musik buatan ASUS selain tampilan yang senada dengan Zenui. Meskipun Play Music ada pengaturan equalizer, namun untuk Music tidak tersedia. Sedangkan fitur Sonic Master yang dibanggakan hanya berfungsi di speaker saja tidak di headset. Untuk keluaran suara through speaker memang terdengar berkualitas namun tidak terlalu kencang.
Tersedia juga fitur Radio FM yang dapat menyimpan hingga 6 stasiun, dan pengguna dapat memilih mendengarkan through headset atau speaker. Tentunya dengan headset yang tertancap karena berfungsi sebagai antena.
Program
Chrome wajib hadir sebagai program di Android, tapi ASUS juga memberikan aplikasi program mereka sendiri. Program ASUS ini memiliki tampilan senada dengan Zenui dimana informatif dan intuitif dan fitur-fitur standar yang anda temukan di program lain. Anda dapat melakukan multitab hingga 16 tab sekaligus, perlu diingat semakin banyak tab yang anda buka maka semakin menurun performa. Membuka konten characteristic di situs versi desktop tidak menjadi masalah disini.
Hasil Html5test :
Hasil Sunspider:
Benchmark
• Quadrant Standard: 6755 poin
• Antutu: 15226 poin
• Nenamark2: 59.3 fps
• Multitouch Tester: maksimal 10 sentuhan
• Camspeed: 574 poin (no gleam), - poin (streak)
ASUS Zenfone 4 Review Gallery
Konektivitas
Zenfone 4 berjalan di jaringan quadband GSM 850/ 900/ 1800/ 1900, quadband HSDPA 850/ 900/ 1900/ 2100 SIM 1 & 2. Untuk konektivitas lokal terdapat Wifi 802. 11 b/g/n, Bluetooth v4.0, A-GPS GLONASS, microusb v2.0, dan microsd hingga 64gb.
Daya Tahan Baterai
Ini dia poin dimana membuat calon pembeli berhenti terkagum-kagum dengan Zenfone 4. Ya, meskipun satu-satunya yang dapat mengganti baterai diantara Zenfone 5 dan 6, namun Zenfone 4 hanya dibekali baterai Lithium Ion tipis berkapasitas 1200mah saja. Untungnya ASUS berbaik hati (atau memang sadar kapasitas tersebut sangat kurang) dengan memberikan 1 lagi baterai ekstra untuk move down. Baterai ini diklaim memiliki waktu stayed by hingga 192 jam dan waktu talk time hingga 10 jam.
Untuk mengantisipasi dari sisi programming, dalam Zenui terdapat aplikasi Battery Saving Mode. Terdapat tiga pilihan profil yang pertama Ultra Saving Mode, Optimized Mode, dan Customized Mode. Kami menguji dengan memutar peculiarity structure MKV 720p selama satu jam, baterai berkurang 17% dari 100% ke 83%, dengan kondisi kecerahan layar half, selular tidak aktif hanya koneksi Wifi.
Perkiraan kami jika sudah digunakan sebagai ponsel utama dengan terkoneksi web ke layanan-layanan yang umum digunakan (email, interpersonal interaction, skimming, dll) baterai hanya dapat bertahan maksimal 5 jam penggunaan saja.
Kesimpulan
Mungkin anda semua sudah bisa menyimpulkan jika melihat dari spesifikasi yang diberikan dan harga yang dibanderol, ponsel ini sangat patut menjadi pertimbangan jika ingin membeli PDA Android satu jutaan pas. Bahkan setelah kami melakukan review, menguatkan teori tersebut karena performa tidak mengecewakan. Ya hanya isu baterai saja yang mengganggu, memang diberikan baterai ekstra, tapi akan repot bukan jika anda harus membuka bundling belakang ponsel dikala perjalannan untuk mengganti baterai yang masih penuh tenaganya? Selain baterai, janji update Kitkat dan antarmuka fresh ala Zen juga menjadi nilai tambah. Asal bisa menjaga kualitas, kami yakin ASUS dapat melibas kompetitor di kelas low-end.
Kelebihan Zenfone 4
• Spesifikasi dan performa mumpuni di harga murah
• Banyak terisi aplikasi bawaan dengan nilai tambah
• Baterai dapat diganti-ganti
• Layar berkualitas baik dibanding kompetitor dikelasnya
Kekurangan Zenfone 4
• Kapasitas baterai minim
• Lapisan layar reflektif
*)Disarikan dari berbagai sumber